Kampung halaman Sinterklas, sebuah desa kecil yang dikenal sebagai Rovaniemi di Lapland, Finlandia, mengalami masa-masa suram tanpa kehadiran turis. Biasanya, desa ini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai belahan dunia yang ingin merasakan pengalaman Natal yang autentik dan bertemu langsung dengan Sinterklas. Namun, pandemi COVID-19 yang berkepanjangan telah memberikan dampak signifikan terhadap pariwisata di desa ini.

Sendu Tanpa Turis di Kampung Halaman Sinterklas, wisatawan

Setiap tahun, Rovaniemi menjadi tujuan utama bagi ribuan turis yang ingin menikmati salju yang tebal, suasana Natal yang meriah, dan berbagai aktivitas khas musim dingin seperti bermain ski, mengendarai kereta salju, dan tentunya, bertemu dengan Sinterklas di Santa Claus Village. Kehadiran turis tidak hanya membawa keceriaan, tetapi juga menjadi sumber utama pendapatan bagi penduduk lokal yang bekerja di sektor pariwisata.

Namun, pandemi telah mengubah semuanya. Pembatasan perjalanan internasional dan ketakutan akan penularan virus membuat jumlah kunjungan wisatawan menurun drastis. Banyak hotel, restoran, dan toko suvenir di Rovaniemi yang terpaksa menutup pintu mereka karena minimnya pengunjung. Ekonomi lokal yang sangat bergantung pada pariwisata pun terpukul keras.

Ketiadaan turis membuat suasana di Rovaniemi menjadi sepi dan sendu. Pohon-pohon Natal yang biasanya dihiasi dengan lampu berwarna-warni kini berdiri sendiri tanpa sorotan kamera para turis. Penduduk setempat merasakan dampak emosional dari situasi ini. “Desa ini hidup dari semangat Natal dan kebahagiaan para pengunjung. Tanpa mereka, kami merasa ada yang hilang,” ungkap Mikael, seorang pemandu wisata lokal.

Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah meningkatkan promosi digital dan menawarkan pengalaman virtual kepada wisatawan yang tidak bisa datang secara langsung. Dengan teknologi, mereka dapat menikmati keindahan Rovaniemi dan berinteraksi dengan Sinterklas dari rumah masing-masing.

Di tengah kesendirian dan kesunyian yang melanda, Rovaniemi tetap menyimpan harapan bahwa para wisatawan akan kembali suatu hari nanti. Mereka percaya bahwa semangat Natal yang hangat dan ramah akan selalu menarik hati para pengunjung, membawa mereka kembali ke kampung halaman Sinterklas untuk merayakan kebahagiaan bersama.